Rabu, 01 Juni 2011
Angkringan
Bukit Bintang
Panorama indah menghampar di perbukitan Pathuk, Gunungkidul. Jogja yang selama ini panas dan pengap terlihat sejuk dan indah dari lokasi ini.
Tak heran banyak wisatawan yang suka nangkring di tempat ini, khususnya anak-anak muda. Para penjual makanan pun berebut tempat berjualan karena tanpa perlu ngiklan sudah pasti warung mereka penuh.
Sore hari menjelang malam merupakan saat dimana para pengunjung memadati tempat itu. Pemandangn sunsets merupakan ‘puncak acara’ di Bukit Bintang. Pemberian nama “Bukit Bintang” juga tidak sembarangan.
Tempat ini disebut Bukit Bintang karena pada malam hari, kita dapat melihat pemandangan jogja dari atas dan lampu rumah-rumah terlihat seperti bintang ( bintangnya di bawah, bukan di atas hehe ). Apalagi cakrawala malam membuat kota Jogja seakan menyatu dengan langit.
Sayangnya, perjalanan menuju Bukit Bintang tidak seindah pemandangannya. jalan yang tidak terlalu lebar itu berkelok-kelok dan banyak dilalui mobil serta motor. Jadi, bagi yang ingin ke sana, berjuanglah mengatasi halangan ini.
tempat yg tepat untuk pacaran ni.. sambil makan jagung bakar berdua..
suit" :D
Malioboro
Kawasan Malioboro sebagai salah satu kawasan wisata belanja andalan kota Jogja, ini didukung oleh adanya pertokoan, rumah makan, pusat perbelanjaan, dan tak ketinggalan para pedagang kaki limanya. Untuk pertokoan, pusat perbelanjaan dan rumah makan yang ada sebenarnya sama seperti pusat bisnis dan belanja di kota-kota besar lainnya, yang disemarakan dengan nama-merk besar dan ada juga nama-nama lokal. Barang yang diperdagangkan dari barang import maupun lokal, dari kebutuhan sehari-hari sampai dengan barang elektronika, mebel dan lain sebagainya. Juga menyediakan aneka kerajinan, misal batik, wayang, ayaman, tas dan lain sebagainya. Terdapat pula tempat penukaran mata uang asing, bank, hotel bintang lima hingga tipe melati.
Keramaian dan semaraknya Malioboro juga tidak terlepas dari banyaknya pedagang kaki lima yang berjajar sepanjang jalan Malioboro menjajakan dagangannya, hampir semuanya yang ditawarkan adalah barang/benda khas Jogja sebagai souvenir/oleh-oleh bagi para wisatawan. Mereka berdagang kerajinan rakyat khas Jogjakarta, antara lain kerajinan ayaman rotan, kulit, batik, perak, bambu dan lainnya, dalam bentuk pakaian batik, tas kulit, sepatu kulit, hiasan rotan, wayang kulit, gantungan kunci bambu, sendok/garpu perak, blangkon batik [semacan topi khas Jogja/Jawa], kaos dengan berbagai model/tulisan dan masih banyak yang lainnya. Para pedagang kaki lima ini ada yang menggelar dagangannya diatas meja, gerobak adapula yang hanya menggelar plastik di lantai. Sehingga saat pengunjung Malioboro cukup ramai saja antar pengunjung akan saling berdesakan karena sempitnya jalan bagi para pejalan kaki karena cukup padat dan banyaknya pedagang di sisi kanan dan kiri.
Suasana malamnya sangat asik disini, biasa untuk tongkrongan anak muda atau berbagai macam perkumpulan. semuanya ada di sini :D